HQ Steel Properties

bf5e0-s45c-bar

Beyond-steel suplier besi dan baja industri di Jakarta telah berpengalaman dalam melayani dan memenuhi kebutuhan banyak industri besar di Indonesia, melalui penyediaan produk-produk baja yang berkualitas tinggi seperti tool steel, machinery Steel, Wear Plate dan Stainless Steel, dan juga berbagai jenis welding and Cutting Machine yang dengan teknologi terkini serta sekaligus memberikan pelayanan purna jualnya. Teknologi vacuum degassing, ultrasonic test dan proses after heat treatment membuat produk baja Beyond-steel Indonesia lebih unggul dalam berbagai hal.

Dalam pemilihan material baja, faktor daya tahan dan kekuatan menjadi pertimbangan utama pelaku industri sawit. Kebutuhan konsumen ini dapat dibaca perusahaan dengan sangat baik sehingga dapat bersaing dengan produk lain. Beyond-steel Indonesia menyediakan lima tipe produk baja antara lain HQ Machinery Steel,Beyond-steel Rotor Bar Induction Steel (TRIS), Stainless Steel, Tool Steel dan Wear Plate.

Mugiyono Mayar, Managing Direktur Beyond-steel menjelaskan, produk HQ Machinery Steel yang telah melewati kondisi “after heat treatment” sehingga memiliki kemampuan berbeda dengan material baja pada umumnya. Produk ini terbagi atas HQ 7 Series dan HQ 8 Series. Khusus HQ 8 Series, produk bagian dari pengembangan HQ 7 Series lewat penambahan teknologi Vacuum Degassing (VD) dan peeling untuk menyeragamkan struktur dan menghilangkan cacat pada permukaan. Selain itu, HQ seri 8 diperkuat dengan teknologi Non Destructive Test (Ultrasonic Test) yang berfungsi untuk memastikan tidak adanya cacat pada bagian dalam material baja, sehingga adanya teknologi-teknologi tersebut mampu memperpanjang daya tahan produk ini.

Regional director Beyond-steel, menjelaskan HQ 705/HQ 805 digunakan di shaft thresher (memisahkan buah dengan tandan) dan shaft press (pemeras buah sawit).

Sementara itu, TRIS adalah material yang ditujukan bagi aplikasi rotor bar dan stator bar di unit ripple mill (penghancur cangkang). Produk ini ditambahkan dengan proses metalurgi yang membuat umur pakai TRIS di atas 1.000 jam.

Mugiyono menjelaskan produk Stainless Steel SF003 bagian dari kelompok grade Feritik Stainless Steel yang mempunyai kekuatan tinggi, tahan korosi atmoster, dan tahan abrasif. Berbeda dengan produk baja lain yang dipentingkan hanya tahan korosi saja padahal di pabrik kelapa sawit terdapat banyak material-material yang bersifat abrasif. Stainless SF003 dapat dipakai sebagai material liner sterilizer, crude oil tank, CST, Sludge Tank, dan aplikasi plate Stainless Steel.

Menurut mugiyono, tanki CPO sekarang lebih banyak memakai stainless steel 3Cr12 karena dahulu memakai mild steel yang lebih bersifat korosif.

Untuk wear plate menggunakan teknologi Oil Quench yang menghasilkan kekerasan tinggi dengan berbagai grade. Dengan menggunakan teknologi TRIP Technology yang membuat produk baja kekerasannya dapat disesuaikan dengan tingkat beban, karena memiliki kandungan micro carbide. Produk ini terdiri dari TwRS 430 XT (kekerasan 360 BHN as supplied, memiliki kemampuan work hardened hingga 430 BHN), TwRS 540 XT ( kekerasan 470 BHN as supplied, memiliki kemampuan work hardenend sampai 540 BHN). Produk ini diaplikasikan kepada screw dan liner CBC, liner cyclon, dan Blade ID Fan.

Mugiyono menjelaskan material baja Beyond-steel memiliki keunggulan dari aspek proses pembuatan baja yang berpengaruh kepada kualitas baja yang dihasilkan. Tambahan proses ini akan menambah umur pakai dari spare part di pabrik sawit yang memakai produk tadi. Sebagai contoh, produk HQ 705 dan HQ 709 mempunyai kandungan unsur cromium-nickel-molybdenum & cromium-molybdenum yang memiliki sifat mampu keras dan berkekuatan baik, HQ 7210 dengan kandungan unsur cromium-nickel merupakan case hardening steel yang diaplikasikan sebagai pembuat gear, dan HQ 805 serta HQ 809 berada pada kondisi peeled, grain size terkontrol, dan lolos uji ultrasonik.

Mugiyono mengatakan keunggulan baja machinery steel yakni tidak adanya tegangan sisa yang dapat menyebabkan cacat. Selain itu, kemampuan material dapat ditingkatkan karena kekerasan baja dapat meningkat sampai 32 HRC (Hardness Rockwell-C).

Dalam menyakinkan konsumen, lanjut Mugiyono, Beyond-steel Indonesia seringkali melakukan uji lapangan di perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Astra Agro dan Medco Agro. Sebagai contoh, material HQ705/805 diujikan sebagai bahan shaft press selama 6.000 jam.

“Uji coba ini sangat penting karena produk yang kami jual bersifat scientific supaya menyakinkan konsumen,” papar Rudy kepada Besibaja Industri.

Menurut Mugy, banyak bagian dari pabrik kelapa sawit yang menggunakan material baja Beyond-steel Austenite. Sebut saja perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Wilmar Grup, Astra Agro, PT PP London Sumatera Tbk, dan Duta Palma Grup. Lalu beberapa kontraktor perusahaan perkebunan sawit seperti PT Eracipta Binakarya, PT Duta Marga, dan PT Pancakarsa Bangun Reksa.

Dalam pelayanan purna jual, konsumen tetap dibimbing untuk menggunakan produk baja Beyond-steel. Selain itu, terdapat in house training kepada konsumen yang biasanya diberikan informasi mengenai karakter serta jenis baja secara global, melakukan inspeksi terhadap material baja.

Konsumen diberikan pula sertifikat untuk mengetahui rekam jejak material baja tersebut. Mugi menambahkan sertifikat ini berguna memberikan kelengkapan identitas material baja yang disesuaikan standar internasional. Untuk itulah, kualitas material baja yang diharapkan sesuai dengan keinginan konsumen dan paling utama menghemat biaya perawatan.